Sabtu, 29 Desember 2012


      MAKALAH
Tentang:
STUDI TENTANG PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBERANTASAN BERBAGAI PANYAKIT MENULAR



 



Oleh :

*    ERWIN SADZALI
*    FITRIANI
*    M.AGUS RIJAYA
*    M.AMIRULLAH
*    RUSNAH
                                  Dosen Pembimbing : 
Drs. H. Mustatul Anwar, M.M.Pd.M.Kes.
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011
BANJARMSIN

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................i
A.   LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................1
B.   RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C.   PEMBATASAN MASALAH...............................................................................2
D.   TUJUAN PENULISAN.......................................................................................2
E.   MANFAAT PENULISAN....................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................ii
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................iii
A.   PERMASALAHAN KESEHATAN M ASYARAKAT...........................................4
B.   PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN SEKARANG..............5
C.   PENANGGULANGAN KESEATAN OLEH PEMERINTAH...............................6
BAB IV PENUTUP
A.   KESIMPULAN...................................................................................................
B.   SARAN – SARAN/REKOMENDASI..................................................................











BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Penyakit menular mulai banyak jadi pembicaraan yang serius,bahkan dapat digolongkan sebagai KLB ( Kejadian Luar Biasa ). Contoh penyakit menular yaitu Malaria, Penyakit malaria adalah penyakit endemis yang banyak ditemukan di daerah-daerah pedalaman dan terpencil, daerah bekas pertambangan, daerah hutan bekas penebangan kayu. Penyakit malaria telah menimbulkan puluhan ribu korban di daerah-daerah tersebut, mulai dari kesakitan (demam, sakit kepala, pusing, mual, lemah) sampai pingsan (coma), kematian dan cacat mental (karena gangguan otak /kerusakan otak). Karena itu penyakit malaria telah menimbulkan keprihatinan kemanusiaan dan banyak pihak tergerak untuk menolong penduduk yang tinggal di daerah endemis malaria. Maka dari itu baik perilaku sehat dari diri kita pribadi maupun masyarakat berperan penting dalam mencegah atau mamberantas penyakit menular tersebut,dengan cara  Menganjurkan pada penduduk atau diri kita sendiri untuk memberantas sarang nyamuk yang berada di sekitar rumahnya atau rumah kita, seperti kubangan-kubangan air atau wadah-wadah bekas yang berisi air tergenang dan Mendorong penduduk di daerah endemis malaria untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk.Dengan cara tersebut baik kita maupun masyarakat dapat mengurangi penyebaran / penularan penyakit malaria.








A.   Rumusan Masalah
1)    Bagaimana cara mencegah penularan penyakit malaria baik dari laingkungan sekitar maupun di lingkungan luar/hutan ?
2)    Apa yang menyebabkan penularan penyakit malaria ?
3)    Kenapa penyakit malaria harus diberantas ?
4)    Siapa yang berperan penting dalam pemberantasan penyakit menular tersebut ?
5)    Dimana tempat – tempat yang sering terjadi penyebaran penyakit malaria ?
A.   Pembatasan Masalah
*      Batasan masalah yang kami sampaikan adalah :
ü  Cara Atau perilaku masyarakat dalam pencegahan/pemberntasan penyakit malaria
ü  Cara penanggulangan penyakit malaria

D.Tujuan Penulisan
ü  Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan penyakit menular.
ü  Bagaimana cara pencegahannya dan penyembuhan pasien malaria.
ü   Tahu bagaimana perilaku hidup yang sehat untuk mancegah penularan penyakit.

A.   Manfaat Penulisan
            Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan dalam dunia kesehatan, khususnya bagaimana cara pancegahan dan pemberantasan penyakit malaria.



BAB II
LANDASAN TEORI
Masyarahat yang mengetahui bahwa malaria ect dicegah dan untuk mencegah agar tidak sakit malaria dengan minum jamu dan obat malaria yang dibidang kesehatan disebut dengan prophylaksis. Sedangkan untuk menghindari gigitan nyamuk, sebagian responden, menyatakan menggunakan insektisidalobat nyamuk semprot dan  membersihkan lingkungan.
Masyarakat di daerah endemis pada umumnya mendukung program pemberantasan malaria, ini tercermin masyarakat menyatakan setuju bila dilakukan penyemprotan malaria. Di samping itu masyarakat juga melakukan pembersihan tambak ikan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi ikan yang bermanfaat untuk mengurangi populasi nyamuk ector malaria. Masyarakat di daerah penelitian selalu bersedia diambil darahnya untuk pemeriksaan malaria. Perilaku yang belum mendukung program pemberantasan malaria di daerah penelitian yaitu belum diketahuinya pengendalian menggunakan cara biologi seperti pemeliharaan ikan pemakan jentik sebagai predator larva nyamuk.
Tempat tidur di daerah penelitian biasanya berupa balai-balai, kebiasaan memasang kelambu baru.Sebenarnya sebagaian besar masyarakat telah mengetahui bahwa kelambu dapat menghindari gigitan nyamuk.
Salah satu ecto klinik penderita malaria yaitu demam menggigil, mungkin erat sekali hubungannya dengan pengalaman mereka pernah menderita malaria.  Masyarakat yang pernah menderita malaria Hanya saja sebagian besar belum memahami tentang penyebab, penular sertabagaimana cara pencegahan dan pemberantasan malaria. Hal ini kemungkinandisebabkan karena sumber informasi tentang malaria reltf masih kurang, sesuai dengan jawaban responden 81,8% responden tidak pernah mendapat penyuluhan tentang malaria. Oleh karena itu sejumlah responden menyatakan bahwa diperlukanpenyuluhan malaria dan sebaiknya dilakukan di kantor/rumah rukun warga (RW). Bentuk penyuluhan yang diinginkan berupa ceramah dengan gambar dan atau selebaran dalam bahasa setempat sehingga mudah dimengerti
     

       BAB III
PEMBAHASAN
A.Permasalahan Kesehatan Masyarakat
             Penyebab Penyakit Malaria
1.    Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit penyakit tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba yang disebut Plasmodium.
2.    Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan malaria:
·         Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan kematian.
·         Vivax, penyebab malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit kambuh.
·         Malariae, penyebab malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak ditemukan.
·         Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan membelah diri.
Gejala yang tipikal adalah berganti-gantinya panas-dingin, disebabkan panas yang tinggi dan dan terdiri dari tiga gejala, yaitu menggigil (stadium frigoris), panas (stadium caloris ), berkeringat (stadium sudoris). Bagi awam, gejala ini hampir sama untuk ke empat jenis Malaria, maka konfirmasinya seringkali dilakukan atas dasar pemeriksaan darah.
Malaria disebabkan oleh protozoa, yaitu, plasmosium Malariae yang terdiri atas empat spesies :
P. Vivax menyebabkan Malaria tertiana,
P. Malariae menyebabkan Malaria quartana,
P. Falciparum menyebabkan Malaria tropica, dan
P. Ovale menyebabkan Malaria ovale
Salah satu daerah yang belum terbebas dari penyakit malaria adalah Jawa Barat. Penyebabnya, selain karena faktor mobilitas penduduk yang tinggi, juga karena kondisi alam yang memungkinkan banyaknya tempat perindukan nyamuk seperti hutan, lagun di sepanjang pantai dan tambak yang terlantar. Jabar memiliki daerah reseptif endemis malaria yakni daerah dengan KLB tinggi, khususnya di sepanjang pantai selatan seperti Kab. Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Sukabumi. Yang cukup mengejutkan, jika sebelumnya penyakit malaria lebih banyak disebabkan oleh nyamuk spesies Anopheles sundaicus yang hidup di sawah dan daerah lagun/tepi pantai, kini muncul tipe gunung (Anopheles balabacencis) dan tepi hutan (Anopheles maculatus) yang lebih ganas, nyamuk gunung dan hutan ini relatif lebihtahan terhadap insektisida yang biasa digunakan sehingga untuk pengendaliannya butuh insektisida baru. Serta perilaku masyarakat yang kurang begitu paham tentang bahaya penyakit malaria, dan perilaku hidup yang cenderung tidak sehat,seperti membuang sampah sembarangan,akibatnya tumbuh jentik-jentik nyamuk yang berbahaya disekitar lingkungan rumah.

B.Perilaku Masyarakat Terhadap Kesehatan Sekarang     

Masyarahat yang mengetahui bahwa malaria ect dicegah dan untuk mencegah agar tidak sakit malaria dengan minum jamu dan obat malaria yang dibidang kesehatan disebut dengan prophylaksis. Sedangkan untuk menghindari gigitan nyamuk, sebagian responden, menyatakan menggunakan insektisidalobat nyamuk semprot dan  membersihkan lingkungan.
Masyarakat di daerah endemis pada umumnya mendukung program pemberantasan malaria, ini tercermin masyarakat menyatakan setuju bila dilakukan penyemprotan malaria. Di samping itu masyarakat juga melakukan pembersihan tambak ikan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi ikan yang bermanfaat untuk mengurangi populasi nyamuk ector malaria. Masyarakat di daerah penelitian selalu bersedia diambil darahnya untuk pemeriksaan malaria. Perilaku yang belum mendukung program pemberantasan malaria di daerah penelitian yaitu belum diketahuinya pengendalian menggunakan cara biologi seperti pemeliharaan ikan pemakan jentik sebagai predator larva nyamuk.
Tempat tidur di daerah penelitian biasanya berupa balai-balai, kebiasaan memasang kelambu baru.Sebenarnya sebagaian besar masyarakat telah mengetahui bahwa kelambu dapat menghindari gigitan nyamuk.



C. Penanggulangan Kesehatan Masyarakat Oleh Pemerintah

            Pemerintah Indonesia (Departemen Kesehatan RI), sebetulnya sudah sejak belasan tahun yang lalu, melakukan upaya pemeberantasan malaria di Indonesia. Namun upaya tersebut terkendala banyak hal seperti : sulitnya menjangkau daerah pedalaman & terpencil (beratnya geografi, ketiadaan transportasi, tiadanya petugas yang bersedia), resistensi obat anti malaria, keterbatasan dana dan tenaga, dll. Dengan demikian upaya pemberantasan malaria tidak menyeluruh dan belum menyentuh daerah pedalaman dan terpencil, yang justru merupakan daerah endemis tinggi malaria.

Namun pemerintah berupaya penuh untuk menanggulangi penyakit malaria dengan cara :
Ø  Mendorong penduduk di daerah endemis malaria untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, khususnya pada waktu tidur memakai kelambu. Global Fund menyediakan kelambu-kelambu yang dicelup obat anti nyamuk. Departemen Kesehatan dan PERDHAKI di persilakan untuk membagikan kelambu-kelambu tersebut kepada penduduk yang hidup di daerah endemis malaria.
Ø  Setiap orang yang positif mengidap penyakit malaria diobati sampai tuntas, menggunakan obat anti malaria yang ampuh. Positif atau tidaknya seseorang yang diduga sakit malaria, harus dibuktikan dengan pemeriksaan darah penderita, baik dengan pemeriksaan mikroskop atau dengan kertas tes (RDT= Rapid Diagnostic Test, apabila tidak tersedia peralatan mikroskop atau tidak tersedia tenaga laboratorium/analis yang mampu melakukan pemeriksaan dengan mikroskop).
Ø  Menganjurkan penduduk untuk memberantas sarang nyamuk yang berada di sekitar rumahnya, seperti kubangan-kubangan air atau wadah-wadah bekas yang berisi air tergenang.




BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Kesimpulan yang kami ambil dari makalah ini adalah batapa pentinnya perilaku hidup sehat,baik dari pribadi maupun masyarakat,agar kita dapat terhindar dari berbagai penyakit yang menular contohnya penyakit malaria dan berbagai penyakit menular lainnya.Serta pentingnya penanggulangan / pemberantasan penyakit menular harus dilaksanakan/didukung oleh semua pihak seperti diri kita pribadi, masyarakat dan pemerintah.

B.   Saran
Saran yang dapat kami berikan yaitu Berusahalah untuk berperilaku sehat,baik dari jasmani dan rohani kita agar tidak mudah terserang penyakit yang dapat membahayakan diri kita maupun masyarakat luas. Serta peran pemerintah sangat penting untuk memberikan penyuluhan kepda masyarakat tentang bahayanya penyakit menular agar masyarakat tahu bagaimana cara memberantas dan mencegah penuh penularan penyakit menular.

0 komentar:

Posting Komentar